Kabar Jatim Merupakan Media Online yang Memberikan Informasi Teraktual dan Terkini yang Terjadi di Indonesia Terkhusus Provinsi Jawa Timur.

24 Desa di 13 Kecamatan Bojonegoro Krisis Air Bersih

 24 Desa di 13 Kecamatan Bojonegoro Krisis Air Bersih

kabarjatim.eu.org - Daerah Bojonegoro yang mengalami krisis air bersih terus bertambah. Antrean masyarakat untuk mendapat pasokan air bersih pun jadi pemandangan sehari-hari.

Pasokan air untuk masyarakat terdampak kekeringan diketahui didistribusikan dari berbagai elemen organisasi. Mulai dari parpol hingga instansi pemerintah setempat.


Data dari BPBD Bojonegoro, sebanyak 24 desa saat ini terimbas kekeringan dan krisis air bersih. Desa-desa itu terdapat di 13 kecamatan yang tersebar di kabupaten setempat. Pihaknya pun langsung gerak cepat mendistribusikan air bersih.


"Jumlah total distribusi air bersih sebanyak 306 tangki atau setara 1.225.000 liter air," ucap Kalaksa BPBD Bojonegoro Ardian Orianto kepada kabarjatim.eu.org, Rabu (23/8/2023).


Kabupaten Bojonegoro saat ini masih pada tingkat sedang untuk level kekeringan. Namun jumlah pengajuan permintaan distribusi air bersih terus bertambah.


Kecamatan yang sudah mengalami kekurangan air bersih antara lain kecamatan Margomulyo Desa Meduri; Kecamatan Ngraho, Desa Sugihwaras, Kecamatan Tambakrejo, Desa Malingmati dan Desa Jatimulyo; Kecamatan Ngasem, Desa Dukohkidul, Butoh, Sambong, dan Desa Kolong.


Selanjutnya Kecamatan Bubulan, Desa Clebung; Kecamatan Sukosewu, Desa Sumberjokidul; Kecamatan Sugihwaras, Desa Siwalan, Bareng, Panunggalan, dan Desa Alasgung; Kecamatan Sumberrejo Desa Karangdinoyo, Kayulemah, Sumberharjo, Tlohohaji, dan Desa Tulungrejo.


Sedangkan di Kecamatan Kepohbaru, SMAN Kepohbaru; Kecamatan Sekar, SMKN Sekar; Kecamatan Ngambon, Desa Nglampin; dan Kecamatan kedungadem, Desa Jamberejo; Kecamatan Malo, Desa Petak.


"Informasi dan perkiraan dari BMKG, puncak kekeringan akan terjadi pada bulan Agustus-September," imbuh Ardian Orianto.


Terpisah, Yuli ( 25) warga Butoh kecamatan Ngasem, menuturkan krisis air telah terjadi sejak Juli lalu, dan warga di desanya kini sangat membutuhkan dropping air untuk mencukupi kebutuhan air untuk sehari hari.


"Alhamdulilah, masih dapat kiriman air bersih ada yang dari BPBD adapula kemarin dari partai," ujar Yuli. (indh)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama
close