Kabar Jatim Merupakan Media Online yang Memberikan Informasi Teraktual dan Terkini yang Terjadi di Indonesia Terkhusus Provinsi Jawa Timur.

4 Perwira TNI AU Gugur Saat Latihan Pesawat Super Tucano

kabarjatim.eu.org - Dua lokasi di lereng Gunung Bromo yang sedang berkabut Kamis siang itu diguncang getaran akibat jatuhnya 2 pesawat. Selepas itu, kabut yang turun menyelimuti lembah semakin pekat.


Suara keras tumbukan benda ke tanah membuat sejumlah warga yang sedang beraktivitas di lereng Gunung Bromo, di 2 wilayah Kecamatan Pasuruan itu terkejut.


Tidak ada yang mengira bahwa mereka akan menjadi saksi peristiwa yang jarang terjadi, jatuhnya pesawat tempur milik TNI AU. Bahkan pesawat yang jatuh berjumlah 2 sekaligus.


Saat itu sekitar pukul 12.00 WIB. Warga yang kaget setelah tahu yang jatuh adalah pesawat mengabadikan momen itu dalam rekaman video dan menginformasikan ke sejumlah orang, hingga menyebar di media sosial.


"Onok (ada) korban, korban pesawat runtuh (jatuh). Lokasi Pasuruan. Bromo, Bromo!" Seru seseorang dalam sebuah video yang beredar, pada Kamis (16/11/2023) siang.


Di salah satu lokasi jatuhnya pesawat, sejumlah warga berada cukup dekat dengan bangkai kapal terbang yang terbakar. Dalam video yang beredar, setidaknya ada 3 orang berada cukup dekat dengan pesawat tersebut.


Tiba-tiba saja, dalam video berdurasi 9 detik itu, bangkai pesawat yang terlihat masih terbakar itu meledak. Asap membumbung dan makin menghitam. Warga pun sontak berteriak.


"Ya Allah, Ya Allah," teriak salah satu warga usai pesawat itu meledak dan mengeluarkan api bersamaan dengan video yang bergerak-gerak.


"Ndang baliko! Baliko! (Segera pergi dari situ! Pergi dari situ!)" Timpal warga lain mengingatkan rekannya yang kemudian berlari kecil sambil menengok ke arah pesawat, seolah khawatir terjadi ledakan susulan.


Dua pesawat milik TNI AU yang jatuh itu diketahui jenis Super Tucano. Terlihat dari sejumlah video yang beredar, nomor ekor (tail number) pesawat itu menunjukkan kode TT-3103.


Pesawat yang beberapa bagiannya terpisah itu jatuh di lembah lereng Gunung Bromo di dekat Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.


Paiman, salah satu warga setempat mengaku saat itu dia sedang beraktivitas di lereng gunung. Dia tidak melihat bagaimana pesawat itu meluncur jatuh. Tapi dia mendengar suaranya.


"Nggak kelihatan karena waktu itu ada kabut. Tapi saya dengar suara pesawat itu terbang nggak tinggi, dekat begitu (rendah), terus jedhiar (suara jatuh)," ujar Paiman kepada kabarjatim.eu.org.


Paiman dan warga lain di sekitar lokasi itu segera mendatangi sumber suara. Mereka terkejut melihat sebuah pesawat sudah dalam keadaan hancur.


"Saya datang ke lokasi. Saya lihat pesawatnya sudah hancur," ujarnya.


Namun, kata Paiman, pesawat yang dia lihat itu tidak terbakar dan juga tidak sampai meledak. Ternyata video yang menunjukkan pesawat itu meledak berada di tempat lain.


"Kalau yang terbakar itu di Gunung Kundi," kata Paiman.


Pesawat yang dia maksud jatuh di Gunung Kundi, di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu, adalah Super Tucano bernomor ekor TT-3111. Pesawat itu terbakar dan dalam beberapa video terlihat mengeluarkan asap tebal.


TNI AU memastikan 2 pesawat tempur Super Tucano dari skadron udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang memang jatuh di Pasuruan. Pesawat itu jatuh saat sedang menjalankan misi latihan.


Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati menjelaskan 2 pesawat yang hilang kontak itu bagian dari 4 pesawat yang sedang latihan profisiensi formasi. Latihan yang sebenarnya sudah biasa dilakukan oleh penerbang TNI AU.


"Pesawat itu sebetulnya bagian dari 4 pesawat, namun yang hilang 2 pesawat. Yakni pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103," kata Agung.


Dia jelaskan bahwa keempat pesawat itu take off pukul 10.51 WIB. Saat berada di angkasa, keempat pesawat itu lost contact pukul 11.18 WIB. Hanya 2 pesawat yang berhasil kembali ke pangkalan.


"Setelah take off, keempat pesawat itu bergabung dalam formasi, kemudian beberapa saat kemudian memasuki kondisi cuaca buruk. Dua pesawat berhasil keluar dari awan, 2 lainnya hilang. Kami kemudian mendapatkan informasi ada pesawat jatuh di kawasan Watugede (Pasuruan)," ujarnya.


Akibat jatuhnya pesawat tersebut 4 orang awak pesawat dinyatakan meninggal. Yakni Mayor Yuda Pnb A Seta, Kolonel Pnb Subhan, dan Kolonel Adm Widiono, dan Letkol Pnb Sandhra Gunawan.


Awak pesawat yang disebut terakhir adalah yang paling terakhir diketemukan setelah sebelumnya dinyatakan hilang. Proses evakuasi keempat jenazah perwira menengah itu sempat terkendala lokasi yang sulit dijangkau.


"Sekitar pukul 7 malam jenazah (Letkol Pnb Sandhra Gunawan) sudah ditemukan dan dalam evakuasi ke Lanud Abdulrachman Saleh," kata Agung kepada wartawan di pangkalan udara Malang itu, Kamis malam.


Saat ini, kata Agung, kedua jenazah, yakni Kolonel (Pnb) Subhan dan Mayor Pnb Yuda A. Seta telah tiba di Lanud Abd Saleh dan akan menjalankan pemeriksaan autopsi di rumah sakit.


"Dua jenazah awal sudah datang dan dimasukkan ke rumah sakit," sambungnya.


Sementara untuk jenazah Kolonel (Adm) Widiono tengah dalam perjalanan menuju ke Lanud Abd Saleh Malang dan jenazah Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan masih dalam proses evakuasi.


Selanjutnya, keempat jenazah akan disemayamkan di Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh. Sedangkan pelepasan secara militer akan dilakukan hari ini, Jumat (17/11/2023). (indh)


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama
close